(kiri:Binot, Kuthuk1, Henty, Aul, Kuthuk2) pict by Langgeng, Loc: Wediombo Beach |
Ini tulisan pertama dalam blog saya. Berhubung hari ini peringatan Hari Perempuan Internasional yang bertepat pada 8 Maret 2017 maka saya ingin menceritakan petualangan saya dengan perempuan-perempuan tangguh di Pantai Wediombo, yups! siapa lagi kalau bukan teman SMA saya yang paling tercinta.
Planning
Cerita ini berawal dari planningku dan teman-teman untuk berlibur ke suatu Pantai saat liburan semester Januari lalu. Rencana itu memang sudah dipikirkan sejak lama sejak tahun
2016, ya! karena kesibukan masing-masing yang berbeda jurusan bahkan
universitas membuat kami susah menemukan waktu untuk kumpul bersama makanya kita berencana dari awal agar bisa booking waktu untuk QT bersama teman-teman.
Awalnya kami sudah menyetujui waktu dan tempat yang bakalan kita sambangi saat liburan nantinya bersama-sama. Karena jaraknya yang jauh antara daerah kita dengan lokasi maka kita mengajak teman laki-laki untuk berjaga-jaga kalau terjadi hal yang tidak diinginkan.
Hari demi hari terlewati dengan merindukan mereka.. hehehe. Akhirnya setelah gonta-ganti hari karena ada yang ga bisa tanggal ini, tanggal itu, ditetapkanlah tanggal yang fix dan tentunya sudah tidak bisa diganggu gugat.
Tragedi Malam Itu
Dan hari itu akhirnya datang jugaaa.... :) eh, sebelum masuk ke Hari Hnya, saya mau ceritain tragedi malam sebelum hari H. Nah sebelumnya itu, ketika udah direncanain ternyata teman laki-laki ku ga ada yang bisa menemani aku dan temen-temen dolan ke Pantai. Banyak yang punya agenda mendadak, dan alhasil kita galau kembali. Akankah kita pergi ke pantai yang jaraknya lumayan jauh sendiri tanpa dampingan seorang laki-laki ?. Kegalauan itu semakin menjadi-jadi ketika temen aku satunya dia takut dengan ibunya kalo tidak diijinkan karena yang kesana perempuan semua ga ada laki-lakinya. Kami pun akhirnya bikin grup yang namanya "Piye Sesuk Sido?" (red: gimana besok jadi ?). Disana ada beberapa orang yang masih ragu, dan ada yang sedih kalu rencana yang sudah lama ini harus gagal lagi. Perdebatan pun tak kunjung berakhir, Sebenernya kalau dari aku sendiri tanpa lelaki ataupun dengan laki-laki pun kita bisa pergi sampai ke Pantai dan pulang dengan selamat. Asalkan ada restu dari orangtua dan nggak aneh-aneh di sana. Saya pun menyakinkan teman-teman saya yang waktu itu hanya berjumlah 6 orang. Dan akhirnya mereka memantapkan diri untuk LIBURAN KE PANTAI. Dan waktu itu temen-temen mengusulkan untuk pergi ke Pantai Wediombo. Setauku itu pantai yang lumayan jauh, hampir ke Pacitan Jawa Timur. yeuyyy
Tersesat
Hari itu datang juga, rencana dari awal berangkat jam 08.00 WIB, namun akhirnya tertunda selama 2 jam. Ada yang bilang jam 08.00 baru bangun tidur dan lain sebagainya. Perjalanan pun dimulai dari Weru, dengan berkendaraan motor. Saat itu ada sekitar tiga motor, kami berboncengan agar bisa nantinya bergantian kalau capek di Jalan. Dan ingat, perjalanan ini tanpa lelaki sama sekali. Pada awal perjalanan, masih diberi kelancaran. Kami bersenda gurau, lepas kangen karena udah beberapa bulan ga ketemu. Saat itu saya berboncengan dengan Aul namanya. Orangnya cantik, tapi kocaknya minta ampun. Sebelumnya aku lupa memperkenalkan teman-teman, selain Aul, adalagi Langgeng, Erna (Khutuk 1), NurulINK(Kuthuk2), dan Risa(Binot). Mereka adalah teman-teman tergila yang pernah aku temui. Oh ya lanjut ke perjalanan yang menantang, sampai pada pertengahan jalan ternyata petunjuk kami (red: Langgeng) lupa arah jalannya. Dan sebelumnya yang lain juga belum pernah ke pantai itu. Kami pun menggunakan dua metode penentu arah yaitu GPS (gunakan penduduk sekitar) dan GoogleMap. Perjalanan kami yang muter-muter, melewati lembah, gunung-gunung, dan hutan yang kami kira itu tersesat. Namun itu hanya pikiran terdalam saja, setelah selang beberapa jam sampai bokong tidak karuan rasanya. Akhirnya kita sampai di tempat tujuan dengan membayar karcis masuk seharga Rp 10.000,- per orang. Kita dapat merasakan desiran ombak dan warna biru muda biru tua yang membentang.
Welcome to Pantai WediOmbo
Sesampainya di tempat tujuan, tak henti-hentinya kami mengucapkan syukur alhamdulillah kita diberi kelancaran dalam perjalanan selamat sampai tujuan. Nggak nyangka akhirnya kita dapat touring wanita semua tanpa pengawalan laki-laki. Dan sebelum menuju ke Pantai hal yang tidak terlupakan adalah dandan terlebih dahulu, karena kotor dalam perjalanan. Sebagai seorang perempuan memang wajib hukumnya untuk tampil seindah mungkin. Sesudah melaksanakan ritual dandan, kita menuju Pantainya yang waktu itu ternyata lagi pasang-pasangnya. Kita berjalan di tepi pantai mencari tempat yang sepi. Birunya laut dan hangatnya suara desiran ombak pun menyambut kami dengan bahagianya. Kami pun terbawa suasana hangat disana, canda tawa diselingi dengan foto-foto, selfie, wefie dan lainnya. Bermain air, mengejar air, banyak hal yang kita lakukan disana. Kebahagiaan itu, terimakasih kepada Tuhan yang telah menciptakan alam lestari yang damai untuk kita berkumpul merasakan kebahagiaan dan melepas kerinduan yang sudah mengarang ini.
Dan setelah merasa capek akhirnya kita pun berteduh ke warung untuk membeli makanan dan minuman. Setelah itu kami langsung tancap pulang ke rumah. Akhirnya sampai ke rumah dengan selamat, capek pun ada tapi kalau melihat foto-foto perempuan tangguh yang selama perjalanan mereka tak mengeluh sama sekali walaupun menempuh beratus kilometer.
Pengalaman yang Berarti
Petualangan bersama teman-teman perempuan merupakan pengalaman yang sangat berarti bagi saya. Hal ini menyiratkan bahwa emansipasi perempuan perlu ditanamkan bagi perempuan-perempuan di dunia khususnya Indonesia. Kita tak selamanya harus bergantung pada laki-laki, mungkin memang dalam Islam laki-laki lah yang berkuasa, dan perempuan tidak boleh menentangnya. Namun adakalanya waktu dimana kita tidak bisa menurut semua kata laki-laki, ada kalanya kita bisa fight sendiri, saat kita nantinya sendiri dan ditinggal lelaki, kita bisa survive dengan sendirinya tak butuh lelaki lain untuk menggantikannya. Selama kita bisa melakukannya sendiri kenapa nggak ? Selamat Hari Wanita.
"Kita tak selamanya harus bergantung pada laki-laki"
BalasHapusGilzz ngena banget
wah pertama kali banget nih main ke blognya henty cullen wkwk btw blogwalking ya :)
BalasHapus